Senin, 14 Maret 2016

tulisan pertamaku



Ketika  Waktu Telah Berlalu

Hari ini adalah hari yang sangat ku nanti, dimana hari ini adalah hari jadi persahabatan ku yang ke-10.
Ya, memang kita berteman dan bersahabat sejak kecil dan sampai saat ini usia kita 20 tahun. Namun kita menghitung tahun persahabatan kita dimulai dari 10 tahun yang lalu atau saat kita masih kelas 6 SD. Kita tetanggaan jadi wajar kalau kita berteman dari kecil. Persahabatan kita bertiga terjalin cukup baik, meskipun dalam persahabatan kita tak luput dari pertengkaran namun itulah yang menjadikan persahabatan kita jadi indah.
Setelah sekian lamanya kita berteman kita tidak pernah merayakan hari ulang tahun ataupun hari jadi persahabatan kita, namun semenjak kita remaja kita juga ingin melakukan hal itu layaknya teman-teman yang lain. Setiap tahunnya kita pasti merayakan perayaan itu. Namun seiring berjalannya waktu kita jadi semakin jarang bertemu, setelah kita menempuh masa depan masing-masing, aku dan sahabatku yang satu melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan sahabatku yang satunya memilih untuk berkarir. Hannya saat hari libur saja kita bisa berkumpul, itupun tidak setiap minggu atau bulannya. Jadi kita harus pintar-pintar mengatur jadwal pertemuan kita supaya persahabatan kita tetap terjalin dengan baik. Meskipun jarak dan waktu memisahkan kita, namun itu tak menghalangi untuk persahabatan kita tetap berjalan.
Maaf jadi lupa belum memperkenalkan nama kita dulu, aku Ana dan sahabatku yang kuliah bareng aku namanya Rahma, dan sahabatku yang satunya namanya Risa. Dan inilah pertemuan kita di perayaan hari jadi persahabatan kita, meski seperti biasa tidak semewah perayaan yang ada di televisi ataupun yang lain tapi kita menikmatinya. Karena mungkin ini akan jadi perayaan terakhir sebelum salah satu dari kita mengakhiri masa lajangnya ditahun ini. Kita merayakannya di kafe sederhana yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah kita.
“hai, gaes” sapa Risa yang datang paling akhir.
“hai, sini sini ayo duduk” sahut Rahma yang memang datangnya bareng sama aku.
“lama juga ya kita nggak kumpul kayak gini lagi” celotehku, dan dijawab ringan oleh Risa
“iya, kalian kan sibuk banget jadi nggak pernah pulang”.
“iya deh maaf, lagian kamu juga kan sibuk tuh nyari uang mulu” goda Rahma yang hanya dibalas tawa oleh Risa.
Dalam persahabatan kita memang terasa sudah seperti saudara sendiri. Tidak ada lagi rahasia diantara kita, kita sering curhat dan bergurau bersama. Jadi tak sungkan untuk kita bercanda di tempat umum. Kalau kita lagi ngumpul pasti ada saja yang dibahas, entah itu masalah pribadi, kuliah atau tempat kerjaan.
“eh gimana tuh kuliah kalian, lancar kah?” tanya Risa.
“alhamdulillah, sampai sekarang lancar-lancar aja” jawabku.
“iya alhamdulillah, elo sendiri gimana nih persiapan pernikahannya dan gimana kabarnya si doi” sambung Rahma.
“semoga cepet lulus deh biar cepet nyusul gue merid,heheh..si doi mah baik-baik aja malah makin baik dia ama gue, kalo masalah persiapan pernikahan sih udah lumayan lah” ucap Risa sambil nyengir liat kita.
“aamiin aamiin aamiin” ucap Rahma dengan muka yang membuatku ingin tertawa.
“iya ma, elo kan emang uda kebelet juga” ucapku meledek.
“elo juga kan uda pengen an” jawab Rahma yang balik nyerang aku.
“udah deh udah nggak usah kayak gitu, kan emang udah waktunya buat kalian” ucap Risa menengahi kita.
“heheh iya sih, eh btw kayaknya ini jadi anniv persahabatan kita yang terakhir saat kita bertiga masih lajang deh. Kan beberapa bulan lagi Risa mau merid iya kan?” sambungku yang membuat suasana jadi berubah.
“iya nih, tapi aku ingin deh kita tuh masih terus seperti ini, bisa ngumpul dan jalan bareng kayak gini” ucap Rahma.
“iya aku juga ingin begitu, tenang aja kalian nggak akan kehilangan aku kog, aku tetep sama kalian, tapi yaa gitu kan nantinya aku udah berumah tangga jadi yaa nggak bisa seperti saat masih remaja dulu” jawab Risa yang menjelaskan pada kita.
Tiba-tiba suasana jadi hening dan terasa sangat hangat kebersamaan kita kali ini. Memang beberapa bulan lagi Risah akan menika jadi ini adalah perayaan terakhir sebelum Risa menikah. Aku sih berharap semoga kedepannya kita masih bisa seperti ini terus, supaya persahabatan kita tidak berhenti sampai di tahun ke-10 ini. Aku ingin persahabatan kita terus berjalan sampai kita tua dan dilanjutkan generasi berikutnya yaitu anak cucu kita nanti. Meski persahabatan kita baru mencapai angka 10, tapi selama ini sudah banyak sekali pengalaman berharga yang bisa kita ambil untuk masa depan kita. Aku merasa bangga memiliki sahabat yang sudah seperti keluarga sendiri.
Dan akhirnya setelah kita makan-makan kita pun langsung pulang. Sebelum pulang kita saling berpelukan dan pastinya tak lupa untuk berfoto-foto dulu. Kemudian kita pulang ke rumah bersama-sama.
030216-23:20